Kamis, 23 Juni 2011

Montiiiiiiirrrrrrrrrrrrrrrrrrr

Pagi ini seperti biasa Ina melakukan pekerjaan rutinnya di sebuah bengkel yang telah dibangun bersma teman-temannya.pagi ini ia sedang asik mengepel ruang kerjanya yang bisa di pakai untuk menghitung pendapatan dan pengeluaran perharinya di bengkel itu dan sekaligus gudang penyimpanan spare part motor yang baru di beli.
Saat ia sedang asik mengepel lantai tiba-tiba temannya yang bernama Badai masuk dan membawa satu kardus kampas rem yang langsung di letekan di lantai.Ina yang melihat itu langsung menegurnya.
“E…e…. Dai jangan taru disitu aku sedang ngepel lantai nih”kata Ina membaeritahukan Badai yang asal saja menaruh kardus berisi kampas rem itu.
“Oh…lagi ngepel ya…maaf ya…”kata Badai yang langsung mengangkat kardus itu kembali.
Badai pun membawa kerdus itu keluar ruangan dan menaruhnya di samping pintu masuk ruangan, ia pun kembali melongongkan kepalanya kedalam ruangan Ina.
“Ini aku taruh di sini ya…”Kata Badai sambil menunjukan kardus yang ditaruhnya kepada Ina”nanti kamu kasih tahu Rusdy aku udah beli kampas rem, o…ya… ini  bon pembeliannya”kata Badai menyerahkan kertas bon kepada Ina.
“kamu beli dari kemarin ya? Ko baru diantar sekarang kamu taruh mana barangnya kemarin?”Tanya Ina setelah melihat tanggal yang tertera di kertas bon itu.
“Aku taruh di rumah Rusdy kemarin soalnya kemarin ka nada job mendadak dari Rusdy kalau kamu nggak percaya Tanya saja nati kalau Rusdy datang”kata Badai.
Ina pun sudah tidak banyak bertanya lagi kepada Badai yang telah memberikan penjelasan.
Selesai mengepel lantai bengakel pun langsung di buka Ina melihat Badai yang asik sendiri membongkar-bongkar motor di depan bengkel mengahampirinya.
“Dai kamu langsung boangkar motor?’tanya Inai yang tiba-tiba ada di sampingnya.
“Hm…”Kata Badai tanpa menengok kearah Ina
Dan itulah kebiasan buruk Badai bila sudah asik membongkar motor ia tidak akan meperdulikan kehadiran siapa pun yang ada disampingnya.dan Ina pun mengetahui itu.
“Kamu sudah sarapan belum?”Tanya Ina
“Kamu saja yang sarapan aku lagi bongkar motor dulu belum kelar nih”kata Badai yang dengan posisi yang sama ia berbicara tapi tidak melihat sama sekali ke hadapan Ina.
“Oke baikalah kalau begitu” Ina pun pergi meninggalkan Badai yang sedang asik membongkar motor.
Ina pun pergi untuk membeli sarapan paginya di depan bengkel.dan ketika ia kembali ke bengkel ia pun mendapati kalau Rusdy telah datang kedalam ruangannya yang tadi ia pel lantainya.
“Mas…”sapa Ina kepada Rusdy
“Eh…In dari mana?”Tanya Rusdy
“Habis beli nasi uduk, mas mau ?”Tanya Ina kepada Rusdy.
“Boleh deh kebetulan saya belum sarapan sekalian beliin tuh Badai”kata Rusdy.
“Yakin beliin Badai pas lagi bongkar motor?”Tanya Ina.
Rusdy pun tersenyum mendengar pertanyaan Ina.
“ternyata kamu lebih hafal Badai ya…”Kata Rusdy
“Maksud mas apa aku nggak ngerti”Kata Ina polos.
“Ah..sudah lah bielikan saja nanti juga dimakan”kata Rusdy yang langsung memberikan sejumlah uang untuk membeli nasi uduk.
Ina pun tanpa banyak bertanya lagi langsung pergi dari hadapan Rusdy dan menuju ke warung nasi uduk yang berada di depan bengkel.
Sampai siang tiba nasi uduk yang di belikan oleh Ina sama sekali belum di sentuh oleh Badai. Ina yang sedang memperhatikan Badai membongkar motor tiba-tiba di panggil Rusdy.
“In…kesini deh”
“Apa mas” Ina pun langsung menghampiri Rusdy.
“Nih…kamu tolong pergi sama Badai kasih uang yang kurang kemarin ke agen spare part dan setelah itu kamu buat lagi pembukuannya ya…bentar lagi kan mau tutup buku”kata Rusdy
“Iya mas”kata Ina
“Eh…in tunggu sebentar”Rusdy memanggil Ina ketika  ia ingin pergi
“Iya ada apa mas”kata Ina yang langsung menghentikan langkahnya.
“Hem..sepertinya kamu hari ini berbeda”kata Rusdy yang melihatinya dari atas samapai kebawah.
“Beda apanya mas ?’tanya Ina bingung
“Ya…kamu lebih cantik kalau rambut mu di gerai seperti itu dari pada di kuncir kuda seperti biasanya”Kata Rusdy
“Oh…rambut saya di gerai karena tadi pagi saya habis keramas mas”kata Ina sedikit malu
“Tapi beneran deh cantik ko”Kata Rusdy.
Badai yang telah selesai membongkar motor melihat mereka berdua di satu ruangan yang wanitanya malu-malu dan yang prianya terlihat nakal.
“Ehm…”kata Badai
“Dai…kamu setujukan sama saya kalau Ina itu lebih catik kalau rambutnya di gerai seperti itu”kata Rusdy yang langsung memanggil Badai ketika melihatnya.
Badai pun melihat ke arah Ina dan langsung berkomentar.
“Biasa saja tuh”kata Badai ketus.
Ina yang sempat senang dengan pujian dari Rusdy langsung pergi dari hadapan Badai ketika mendengar Badai berbicara seperti itu kepadanya.
Rusdy yang melihat tingakah mereka berdua hanya tersenyum saja.
“kamu sama mantan ko begitu banget sih Dai”kata Rusdy.
“Apaan sih bos”kata Badai yang terdengar ketus”Inget bos pacar yang jauh disana”kata Badai mengingatkan Rusdy.
Rusdy tertawa lebar ketika mendengar ucapan Badai.
“OH..iya..kamu temani Ina sana ke Agen spare part yang kemarin kan uangnya kurang”Kata Rusdy yang masih sambil tertawa melihat tingkah Badai.
Badai pun menghampiri Ina yang telah bersiap di depan bengkel untuk pergi ke agen spare part motor.
“ayo “kata Badai yang mengajak Ina naik ke atas motornya.
Ina pun langsung menaiki motor yang di kendarai Badai. Ia tidak kesal dengan perkataan Badai tadi dan seperti biasa mereka hanya terdiam saja ketika di perjalanan.
Semua peristiwa ini bermula ketika Badai memutuskan hubungan mereka berdua, dan akhirnya mereka berdua pun tidak pernah saling berbicara dan bersenda gurau seperti dahulu kala. Mereka hanya berbicara seperlunya saja, dan selebihnya merka berdiam diri saja.
Dan entah kenapa hari ini Badai tiba-tiba mengajak Ina berbicara ketika di perjalanan.
“Senang ya..tadi di puji sama Rusdy”kata Badai.
“Biasa saja”Kata Ina.
“Masa sih ntar bohong lagi”kata Badai meledek Ina
“Iya”Ina sudah malas meladeni Badai berbicara.
“Siapa sih yang nggak senag di puji sama Rusdy yang ganteng,pinter dan banyak uangnya”kata Badai yang membuat Ina langsung meminta Badai menghentikan motornya.
“Berhenti Dai..berhenti”kata Ina kesal.
Badai pun langsung menghentikan motornya di pinggir jalan. Ina pun langsung turun dari motor dan bertanya pada Badai.
“Maksud kamu apa?”Tanya Ina kesal
“Ya..benar kan kata ku saiapa sih yang tidak suka di puji oleh Rusdy yang ganteng, pintar dan banyak uang”Badai pun terlihat kesal.
“Kamu cemburu sama mas Rusdy karena muji-muji aku?”Tanya Ina kesal.
“Nggak”kata Badai.
“Bohong kamu”kata Ina.
“kenapa kamu bisa bilang begitu?”Tanya Badai bingung.
“Aku tahu kamu masih sayang sama aku tapi aku nggak tahu kenapa kamu masih malu mengakuinya”
“In…apa sih yang kamu harapkan dari aku, aku ini hanyalh seorang montir”

TAMAT

4 komentar: